Kajian Naratif Konsep Yesus Bergaul dalam Injil Matius 9:9-13 dan Implikasinya Bagi Pelaksanaan Misi Gereja
Abstract
Dalam kitab-kitab Injil tercatat ada beberapa informasi tentang Yesus yang sering bergaul dengan orang-orang berdosa ketika Ia berada di dunia. Salah satunya terdapat dalam kitab Injil Matius 9:9-13 mengenai Matius pemungut cukai yang mengikut Yesus. Penulis tertarik membahas topik mengenai cara Yesus bergaul dalam masyarakat yang menghindari interaksi dengan orang-orang berdosa. Sejauh pengetahuan penulis, artikel jurnal sebelumnya belum menyinggung mengenai topik pergaulan Yesus dengan kaum marginal. Kajian naratif merupakan yang menjadi metode dalam artikel ini memberikan sumbangan kebaruan penelitian. Hasil penelitian ini melalui kehadiran Yesus di kumpulan orang berdosa, telah mengubah dan memberikan teladan bagaimana seharusnya sebagai orang percaya bersikap dan bergaul dengan orang yang dianggap berdosa. Belas kasihan Yesus adalah inti daripada pemberian persembahan dan menaati seluruh hukum Taurat. Yesus telah mengubah makna makan bersama-sama menjadi salah satu cara dan tempat untuk berbagi kasih dan kabar baik tentang Yesus sebagai Juruselamat dunia. Yesus memberikan sebuah kiasan bahwa orang berdosa itu seperti orang sakit yang harus membutuhkan pertolongan bukan dijauhi. Hal ini mendorong gereja untuk keluar dari zona nyaman dan meneladani Yesus dalam pelayanan misi gereja memberitakan Injil kepada mereka yang terpinggirkan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bar-Efrat, S. (1989). Narrative Art in the Bible. Sheffield: Sheffield Academic Press.
Barth, M. C., Pareire, B. A. (2013). Tafsiran Alkitab Kitab Mazmur 73-150. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Booth, W. (1983). The Rhetoric of Fiction. Chicago: University of Chicago Press.
Brake, A. (2018). Keunggulan Kristus dan Kerajaan Allah. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Browning, W. R. F. (2010). Kamus Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Carson, D. A. (1984). The Expositor's Bible Commentary, Vol. 8 (Matthew, Mark, Luke). Michigan: Zondervan.
Chapman, A. (1980). Pengantar Perjanjian Baru. Bandung: Kalam Hidup.
Heer, J. J. D. (2015). Tafsiran Alkitab: Injil Matius 1-22. Jakarta: Gunung Mulia.
Douglas, J. D., dkk. (2006). Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.
Fitriyana, N. (Desember 2018). Terapi Holistik dalam Peran Yesus sebagai Tabib Karismatik. Jurnal Ilmu Agama, 19(2): 259-272. http://jurnal. radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/2923/2001.
Herianto. (1998). Pelayanan Perkotaan. Bandung: Yabina.
Hidayat, E. A. (2018). “Menggali Relevansi Teologis berdasarkan Analisis Naratif atas Kisah ‘Kelahiran Samuel’ dalam 1 Samuel 1:1-28.” DISKURSUS, 17(1), 79-101. https://journal.driyarkara.ac.id/index.php/diskursus/article/view/184/101.
Kaiser, W. Jr. (2009). Berkhotbah dan Mengajar dari Perjanjian Lama. Bandung: Kalam Hidup.
Keener, C. S. (2016). The Gospel of Matthew: A Socio-Rhetorical Commentary. Michigan: Eerdmans.
Kelly, C. M. (2022). “Those who are well”: Lessons from COVID for non-crisis times via Matthew 9:9-13. Review & Expositor, 119(1-2), 138-144. https://doi.org/10.1177/00346373221132281.
Lukas, T. (1994). Latar Belakang Perjanjian Baru (II). Malang: SAAT.
Miller, D. L. (2000). Membangun Bangsa Dengan Pikiran Allah. Jakarta: YPPM.
Morris, L. (2016). Injil Matius. Surabaya: Momentum.
Narramore, C. M. (2000). Cara Bergaul yang Benar. Bandung: Kalam Hidup.
Packer, J. I. (1995). Dunia Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas.
Pagi, I. (2018, February 17). Sikap terhadap Orang-orang Berdosa | LBI. https://www.lbi.or.id/2018/02/17/sikap-terhadap-orang-orang-berdosa/.
Pasaribu, M. (2005). Mengenal Yesus Yang Diberitakan Dalam Injil Sinoptik. Malang: Gandum Mas.
Ronda, D. (2013). Dasar Teologi Yang Teguh. Makassar: STT Jaffray Makassar.
Ryrie, C. C. (1991). Teologi Dasar 2. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Santoso, D. I. (2009). Theologi Matius. Malang: Literatur SAAT.
Saptorini, S. (2019). Pemanggilan Murid Secara Sengaja Berdasarkan Teladan Tuhan Yesus. PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 15(1), 35-43. https://journal.stbi.ac.id/index.php/PSC/article/download/67/17/53.
Sembiring, J. (2020). Implementasi Pola Pemuridan Yesus Menurut Injil Matius. Kharismata: Jurnal Teologi Pantekosta, 2(2), 113-126. https://www.e-journal.stajember.ac.id/index.php/kharismata/article/view/34.
Stott, J. R. W. (2008). Kedaulatan dan Karya Kristus. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih.
Sim, David. (2010). The Gospel of Matthew and Christian Judaism. Scotland: T&T Clark.
Tong, S. (2004). Yesus Kristus Juruselamat Dunia. Surabaya: Momentum.
Towns, E. L. (2011). Inti Kekristenan – Apa Sebenarnya Kekristenan Itu? Jakarta: Nafiri Gabriel.
Viljoen, F. P. (Oktober 2014). Hosea 6:6 And Identity Formation In Matthew. Acta Theologica, 34(1): 214-237. http://dx.doi.org/10.4314/actat.v34i1.12.
Wenham, J. W. (n.d.) Musa dan Pentateukh, Tafsiran Alkitab Masa Kini 1. Malang: Gandum Mas.
Witkowski, S. (2017). Triumd miloosierdzia nad ofiara (Mt 9, 9-13; 12, 1-8). Polskie Towarzystwo Teologiczne, 70(2), 137-146. https://www.ceeol.com/search/article-detail?id=589571.
Wonatorei, F., Waani, M. A. (Januari 2021). Metode Penginjilan Yesus Kristus menurut Injil Matius. Kharismata: Jurnal Teologi Pantekosta, 3(2), 148-162. DOI:10.47167/kharis.v3i2.54.
DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jitpk.v5i1.928