Penolakan Allah Dalam 1 Samuel 15:1-35 Beserta Implikasinya

Goldy Lie Peruge

Abstract


Abstrak

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan makna dari penolakan Allah dalam 1 Samuel 15:1-35. Metode yang dipergunakan penulis adalah metode hermeneutik. Hasil dari pembahasan adalah penolakan Allah adalah sesuatu yang kasat mata. Tuhan secara tidak langsung tidak lagi berpihak kepada Saul dalam kepemimpinannya. Ini dikarenakan ketidaktaatan dari Saul sendiri. Beberapa implikasi yang dapat diambil dari pembahasan adalah: Pertama, Allah tidak salah memilih pemimpin-Nya. Ketidaktaatan pemimpin sendiri yang mengharuskan Allah menolak dan tidak berpihak padanya. Kedua, ketaatan harusnya mendasari penyembahan seseorang. Tanpa ketaatan, penyembahan menjadi sia-sia. Ketiga, sebagai hamba-hamba Tuhan, harus ada pertobatan yang sungguh-sungguh.

Kata-kata Kunci: Penolakan, Allah, Saul, Hamba Tuhan


Keywords


Penolakan; Allah; Saul; Hamba Tuhan;

Full Text:

PDF

References


Baker, David L. (2005). Mari Mengenal Perjanjian Lama. Bandung: BPK Gunung Mulia.

Bar, Shaul. (2014). Saul and Samuel. The Expository Times, 126(7), 326–333. DOI: 10.1177/0014524614564288.

Douglas, J. D. (Ed). (1992). Ensiklopedi Masa Kini Jilid 1 A-Z. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.

Fransisca, Delvy & Yunus D. A. Laukapitang. (Desember 2020). Kepemimpinan Yosia Berdasarkan Kitab 2 Tawarikh 34:1-7 dan Implikasi Bagi Kepemimpinan Pemuda di Gereja. Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 1(2), 103-122. https://ojs.sttjaffray.ac.id/jitpk/article/view/508/pdf_7.

Frederik, Hanny. (2020). Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Penggembalaan Berdasarkan Yohanes 10:1-21 dan Implementasinya dalam Kepemimpinan Gereja. Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 1(2), 69-86. https://ojs.sttjaffray.ac.id/jitpk/article/view/487/pdf_5.

Han, Yap Un. (1998). Problematika Hamba Tuhan. Jakarta: Persekutuan Alumni SBC.

Hermanto, Bambang Wiku. (Juni 2015). Pengertian Orang Percaya Tentang Ungkapan “Allah Menyesal.” Jurnal Simpson, 2(1), 11-36. https://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/Js/article/download/18/17.

Lauled, Mershy Christiana & Peniel C. D. Maiaweng. (2019). Kajian Naratif Teologi Allah Menyesal Berdasarkan 1 Samuel 15:1-35 Dan Implikasinya Dalam Kehidupan Orang Percaya. Repository Skripsi Online, 1(2), 102-109. https://skripsi.sttjaffray.ac.id/index.php/skripsi/article/view/31.

Maiaweng, Peniel C. D. (2014). Penafsiran Narasi Perjanjian Lama. Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.

Manurung, Kosma. (Desember 2020). Memaknai Kemarahan Allah Dari Sudut Pandang Teologi Pentakosta Di Era Post Modern. VISIO DEI: Jurnal Teologi Kristen, 2(2), 307-328. http://jurnal.sttstarslub.ac.id/index.php/js/article/download/162/36/.

Pfeiffer, Charles F. dan Harison, Everett F. (2004). Tafsiran Alkitab Wycliffe Vol 1 Kejadian-Ester. Malang: Gandum Mas.

Sellars, Dawn Maria. (2011). An Obedient Servant? The Reign of King Saul (1 Samuel 13-15) Reassessed. Journal for the Study of the Old Testament, 35(3), 317-338. https://doi.org/10.1177/0309089211398710.

Sitanggang, Murni Hermawaty. (Mei 2018). Kajian Terhadap Kemungkinan Allah Menyesal dan Berubah Pikiran. Epigraphe: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani, 2(1), 50-60. http://www.stttorsina.ac.id/jurnal/index.php/epigraphe/article/download/20/16.

Susanto, Hasan. (2011). Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. Malang: Literatur SAAT.




DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jitpk.v2i1.595
viewed = 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Teologi dan Pendidikan Agama Kristen

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

 

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

pISSN: 2722-7553
eISSN: 2722-7561

 Copyright © 2023. All Rights Reserved.