Manfaat Kebenaran Perbuatan: Suatu Analisis Terhadap Ajaran Filsafat Pragmatisme
Abstract
adalah manfaat dari sebuah tindakan atau perbuatan. Tokoh-tokoh yang
berpengaruh dan yang mengembangkan filsafat pragmatisme adalah Charles Sanders
Peirce (1839-19I4), Willian James (1842-1910), John Dewey (1859-1952), dan Richard
Rorty (1931-2007). Inti pengaran filsafat pragmatisme adalah, Pertama, Etika
bukanlah apa yang benar, tetapi prilaku dan tujuan diri. Kedua, Keyakinan manusia
terdapat pada manusia itu sendiri karena menjadi dasar baginya untuk melakukan
yang benar, dan keyakinan dimulai dari proposisi yang dinilai benar. Ketiga,
Kebenaran adalah relatif karena setiap fakta baru akan memunculkan kebenaran
baru yang pengujiannya melalui pembahasan diskusi. Keempat, Kebenaran yang
menjadi tuntutan agama dapat ditemukan secara ilmiah. Kelima, Manusia
memercayai bahwa kehendaknya yang membebaskannya dari kekasaran, ketakutan,
dan kematian, dan manusia harus diperbudak oleh kebebasannya. Keenam, Wahyu
adalah mistik, tidak dapat diklaim sebagai kebenaran jika tanpa pengalaman pribadi.
Ketujuh, Pengalaman manusia menjadi unsur penting untuk menentukan kebenaran
dan metode digunakan untuk mencapai kebenaran yang terdapat dalam pengalaman.
Kedelapan, Pengalaman spiritualis dan kesusilaan bukan hasil pembentukan secara
keagamaan, tetapi pemberdayaan seluruh potensinya yang direalisasikan dalam
masyarakat. Kesembilan, Penyataan bukanlah dari Tuhan, tetapi penemuan yang
dilakukan manusia dan kebenaran supernatural tidak diakui karena masalah
adikodrati. Kesepuluh, Kesalahan bukanlah dosa, tetapi ketidaksesuaian antara
metode dengan akal. Kesebelas, Kebenaran keagamaan bukanlah sesuatu yang
diwahyukan, tetapi muncul dari keinginan, dorongan, perasaan dan kebiasaan
manusia.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Achmadi, Asmoro. Filsafat Umum. Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.
Dewey, John. “My Pedagogic Creed” dalam Robert Ulich, Three Thousand
Years of Educational Wisdom Cambridge, MA: Harvard University,
Dewey, John. Reconstruction in Philosophy.Boston: Beacon, 1920.
Dillenberger, John (editor), Martin Luther: Selections from His Writings
(Garden City: Double Day, 1961
Dykhuizen, George The Life and Mind of John Dewey. Carbondale and
Edwardsville, Illinois: Southern Illinois University, 1973.
Khuza’i, Rodliyah. Dialog Epistemologi Mohammad Iqbal dan Charles S. Peirce.
Bandung: Refika Aditama, 2007.
Hadiwijono, Harun. S ari Sejarah Filsafat Barat II. Yogyakarta :Kanisius,
Lintemann, Eta . Teologi Kontemporer: Ilmu atau Praduga? Malang: Institut
Injil Indonesia, 1991.
M. Conn, Harvie. Teologia Kontemporer. Malang: Literatur SAAT, 2007.
Munitz, Milton K. Contemporary Analytic Philosphy. New York:Macmillan
Publishing Company Inc., 1981.
Poedjawijatna,I. R., Pembimbing ke Arah Alam Filsafat. Jakarta: Bina Aksara,
Rorty, Richard. Phylosophy and the Miror of Nature. Oxford: Blackwell, 1980.
Sadulloh, Uyoh. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfa Beta, 2007.
Spitz, Lewis W. dan Helmut T. Lehmann (general editor), Luther's Works,
Vol. 34 Philadelphia: Muhlenberg Press, 1960.
Suparlan, Y. B. Aliran-Aliran Baru dalam Pendidikan. Yogyakarta: Andi
Offset, 1984.
Sutanto, Hasan. Surat Yakobus: Berita yang Patut Didengar. Malang: Literatur
SAAT, 2006.
Sutarman, T. “Dasar Teologi Kontemporer (Filsafat yang Menggunakan
Akal)” materi pembelajaran Colloquium Theologiqum. Semarang:
STT Baptis, 2010.
Zaluchu, Sonny E. "Perkembangan Teologi Kristen di Dekade Pertama
Abad XXI" dalam T. Sutarman, Bunga Rampai Jenis-Jenis Teolo
DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v11i1.69
viewed = 0 times