Pembinaan Kerohanian Gereja Bethel Tabernakel dalam Konteks Kebudayaan Toraja

Yonatan Sumarto, Peter Anggu

Abstract


Penulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan mengembangkan pola pikir para hamba
Tuhan yang melayani di Tana Toraja mengenai keberadaan dan fungsinya di tengah-tengah masyarakat
Toraja yang masih terikat pada adat dan kebudayaannya. Manfaat lain dari tulisan ini adalah sebagai
suatu acuan dan tuntunan praktis bagi para hamba Tuhan dalam GBT khususnya yang melayani di Tana
Toraja, untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang cara memanfaatkan kebudayaan suku Toraja, agar
dapat menemukan suatu cara yang lebih efektif untuk pembinaan rohani GBT pada masa sekarang dan
yang akan datang.
Sejalan dengan permasalahan dan tujuan penulisan ini, penulis mengadakan penelitian yang
difokuskan pada konteks kebudayaan Toraja, untuk mengetahui dan mengkontekstualisasikan elemenelemen
yang positif dalam kebudayaan suku Toraja untuk pembinaan kerohanian GBT di Tana Toraja.
Pengumpulan data dilakukan dengan dengan metode analisis, yaitu mengadakan observasi dan interview
serta studi literatur pada perpustakaan.
Hasil penelitian menggambarkan bahwa ternyata di dalam berbagai kebudayaan suku Toraja
terdapat unsur-unsur kebudayaan yang dapat dikontekstualisasikan untuk pembinaan rohani GBT
karena bersifat netral terhadap iman Kristen, tetapi ada pula yang tidak dapat dikontekstualisasikan
karena bertolak belakang dengan iman Kristen. Kebudayaan yang dapat dikontekstualisasikan, seperti
konsep penyembahan kepada Puang Matua dan kepada tiga oknum Allah, upacara rambu tuka’ ,
upacara rampanan kapa’, pemali-pemali (larangan), tongkonan, sikap gotong-royong, dan
saling memberi. Kebudayaan yang tidak dapat dikontekstualisasikan, seperti penyembahan kepada
banyak dewa dan kepada arwah nenek moyang, kurban kepada orang mati, patung sebagai pengganti
orang mati (tau-tau), upacara rambu solo’ , ma’badong. Namun, hal ini tidak lepas dari masalahmasalah
karena iman percayanya kepada Yesus Kristus. Tetapi sebagai gereja/orang Kristen yang
sungguh-sungguh berpegang teguh pada Firman Allah, tidak akan gentar menghadapi semuanya itu,
bahkan semakin memiliki iman Kristiani yang kokoh.

Keywords


Pembinaan kerohanian, kebudayaan, suku Toraja, pembinaan, pemali-pemali,rambu tuka', rampanan kapa', tongkonan

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Basrowi & Sudikin. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Insan Cendekia, 2002.

Kobong, Th, dkk. Aluk , Adat dan Kebudayaan Toraja Dalam Perjumpaan Dengan Injil. Jakarta:

Institut Theologia Indonesia, 1992.

Paranoan, M. Rambu Solo’ Upacara Kematian Orang Toraja. Rantepao: Percetakan Sulo, 1994.

Subagyo, Andreas B. Pengantar Riset Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Kalam Hidup, 2004.

Teologi Kontekstualisasi. Malang: Gandum Mas, 1993.




DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v8i1.39
viewed = 0 times




Copyright (c) 2015 Jurnal Jaffray

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

pISSN 1829-9474
eISSN 2407-4047

Copyright © Jurnal Jaffray 2014-2023