Warisan Budaya Orang Selayar (Menggugat Eksistensi Atas Nama Identitas)

Ahmadin Ahmadin

Abstract


Masyarakat dan kebudayaannya, merupakan dua sisi dari satu kenyataan sosial kehidupan
manusia yang tidak dapat dipisahkan secara dikotomis. Demikian pula tradisi sebagai salah satu
wujud kebudayaan, merupakan penciri suatu masyarakat atau komunitas sehingga hal-hal yang
berhubungan dengan satu kebiasaan selalu dihubungkan dengan etnis tertentu. Meskipun
demikian, pengaruh modernisasi dalam berbagai aspek kehidupan dengan ragam suguhan
sebagai tuntutan zaman, secara gradual memperkeruh otentitas budaya lokal hingga mengikisnya
secara perlahan. Karena itu, jika tidak ada upaya ke arah pengenalan atas warisan budaya
sendiri, maka dapat dipastikan generasi masa depan akan kehilangaan identitas dan kebanggaan
kulturalnya. Pada saat yang sama, sistem sosial sebagai bagian integral dari kebudayaan akan
kehilangan roh atau berkembang tanpa pijakan yang jelas.


Keywords


warisan, budaya, Selayar, wisata, identitas, Indonesia, Makassar

Full Text:

PDF (Indonesian)

References


Ahmadin. 2001. Modernisasi Dalam Bidang Penangkapan Ikan : Studi Sejarah Sosial

Komunitas Nelayan di Kampung Padang Kab. Selayar. Makassar: Tesis PPs UNM.

----------. 2002. Ulukalo : Satu Sisi Kehidupan Orang Selayar di Perantauan. Makassar :

Makalah Unpublihied.

----------. 2003. Orang Selayar : Bergumul diantara Dominasi Relegio-magis. Makalah-

Unpublished.

----------. 2004. Menangkap Makna Ragam Kearifan Lokal di Tanah Bugis-Makassar. Makalah-

Unpublished.

----------. 2004. Pemikiran Orang Selayar dalam Bingkai Mitologi. Makassar : Makalah-

Unpublished.

Durkheim, Emile. 1984. Devision of Labor in Society. New York : The Free Press A Devision of

Macmillan, Inc.

Erington, Shelly. 1979. Meaning and Power in Southeast Asian Realn. New Jersei : Princeten

University Press.

Hamid, Abu. 1994/1995. Suatu Tinjauan Sosio Antropologi Ekonomi Tentang Peningkatan

Kesejahteraan Kehidupan Nelayan dan Sektor Kemaritiman di Sulawesi Selatan. Ujung

Pandang: Le mbaga Penelitian UNHAS).

Hasymy, A. Ed. 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia.. Bandung:

Almaarif.

Iver, Robert M. Mac dan Charles H. Page. 1957. Society : An Introductory Analysis.. New York :

Rinehart and Company, Inc.

Kluckhohn dan Stodbeck. 1961. Variation in Value Orientation. Evanston, Illinois: Row,

Peterson & Co.

Marzali, Amri. 2002. “Pergeseran Orientasi Nilai Kultural dan Keagamaan di Indonesia: Sebuah

Esei dalam Rangka Mengenang Almarhum Prof. Koentjaraningrat” dalam Antropologi

Indonesia, S7 (XXII).

Mattulada. 1975. Latoa : Suatu Lukisan Analisis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis.

Jakarta: Disertasi Universitas Indonesia.

Robinson, Kathryn dan Mukhlis, ed., 1985. Masyarakat Pantai.. Ujung Pandang : Lembaga

Penelitian Universitas Hasanuddin.

Soekanto, Soerjono. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekmono. 1995. Pengantar Sejarah Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Sukirman. 1994/1995. Laporan Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional Sulawesi Selatan..

Ujung Pandang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan

Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.

Tylor, Edward B. 1924. Primitive Culture : Researches into the Development of Mythology,

Philosophy, Religion, Language, Art and Costom. Boston : Estes & Lauriat.




DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v4i1.130
viewed = 0 times




Copyright (c) 2006 Jurnal Jaffray

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

pISSN 1829-9474
eISSN 2407-4047

Copyright © Jurnal Jaffray 2014-2023