Semangat Islam Dalam Kebudayaan Orang Bugis-Makassar
Abstract
Pembahasan masalah semangat dan etos sosial tidak terlepas dari jangkauan sistem budaya masyarakat. Sistem budaya adalah abstrak, tak dapat dilihat dan diraba, ia identik pada komunitas, berada di kepala dan sukma tiap orang dalam komunitas tersebut, terdiri atas konsep-konsep, gagasan ide-ide dan kepercayaan yang diterima setiap orang dari hasil perkembangan kebudayaannya. Sadar atau tidak sadar, manusia terpengaruh dan menerima berbagai warisan, ajaran, kepercayaan dan ideologi tertentu dan hasil kerja komunitasnya melalui internalisasi sejak ia lahir dari dalam rumah tangga serta pengeruh dari lingkungan hidupnya tempat manusia tersebut bertumbuh. Kalau tradisi budaya masyarakat telah diserapi oleh setiap orang, maka perilakunya hampir menjadi otomatis, tanpa disadari perilakunya itu sudah diterima secara sosial.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Abdullah, Taufik (ed). Islam di Indonesia. Jakarta: Tintamas, 1974.
. Agama: Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3S, 1971.
Hamid, Abu. Syekh Yusuf, Seorang Ulama, Sufi dan Pejuang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1994.
Geertz, Clifford. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Book Inc. Publisher, 1973.
Gazalba, Sidi. Islam, Integrasi Ilmu dan Kebudayaan. Jakarta: Tintamas, 1967.
Iqbal. Pembangunan Kembali Alam Pikiran Islam (di Indonesiakan oleh Ormas Raliby). Jakarta: Bulan
Bintang, 1966.
Hoesin, Oemar Amin. Kultur Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1964.
Mutahhari, Murtadha. Perspektif Al-Quran Tentang Manusia dan Tuhan. Jakarta: Mizan, 1990.
Morgan, Kenneth W. Islam Djalan Mutlak. Jakarta: PT. Pembangunan, 1963.
Rais, M. Amin (ed). Islam di Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali, 1986.
Rasdiayanah, Andi (ed). Bugis-Makassar dalam Peta Islamisasi. Ujung Pandang: IAIN Alauddin,
DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v4i1.129
viewed = 0 times