Pengembangan Kurikulum Sebagai Solusi Atas Tidak Adanya Korelasi Antara IPK Dengan Kesadaran Panggilan Dan Pelayanan Pada Mahasiswa Sekolah Theologia
Abstract
Proses pembelajaran tidak selalu efektif dan efisien dan hasil proses belajar mengajar tidak selaluoptimal karena ada sejumlah hambatan. Oleh karena itu, guru dalam memberikan materi pelajaran hanya yang
berguna dan bermanfat bagi para siswa. Materi tersebut disesuaikan dengankebutuhan mereka akan pelajaran
tersebut. Belajar seperti ini akan lebih mengutamakan penguasaan ilmu dan diyakinkan akan memberi peluang pada siswa untuk lebih kreatif dan guru lebih professional. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna di mana guru mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat membangun kreativitas siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan.
Keywords
Full Text:
PDF (Indonesian)References
Carr, Neville, 1986, The Social Impact of Christian Theology and Pedagogy: A Plea for Change,dalam Journal of
Christian Education, Papers 86, hal. 19-32, The Australian Teachers’ Christian Fellowship.
Francis, Steve, 1987, The Application of Fowler’s Faith Development Theory to teaching Religion in a Voluntary,
dalam Journal of Christian Education, Papers 90, hal. 45-50, The Australian Teachers’ Christian
Fellowship.
Hadi, Sutrisno, 1979, Metodologi Research, Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kohlberg, Lawrence, 1995, Tahap-tahap Perkembangan Moral, Kanisius, Yogyakarta.
Natsir, Muhammad, Konsep dan makna Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Life Skill Education, dalam Jurnal
Ilmiah Prospek Non Eksakta, Edisi 36, Desember 2005, KOPERTIS Wilayah IX Sulawesi, hal. 130-132.
Pilimon, Jahja Elia, 2000, Hubungan Sekolah teologi, Rohaniawan lulusannya dan gereja, dalam Veritas: Jurnal
Teologi dan Pelayanan, Vol. 1, No. 1, April 2000, hal. 53-68, SAAT, Malang
Spiegel, Muray R., 1994, Statistika edisi kedua, terj. I Nyoman Susila, Ellen Gunawan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.25278/jj71.v4i1.134
viewed = 0 times